Warga Kotim Diminta Tidak Sepelekan Bahaya Covid-19

HomeKotawaringin TimurDPRD Kotawaringin Timur

Warga Kotim Diminta Tidak Sepelekan Bahaya Covid-19

BPKNews.co.id - SAMPIT - Jumlah penderita positif Covid-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bertambah jadi 9 orang, dengan satu diantaranya men

Reses Perorangan H.Abdul Sahid Dapat Keluhan Ini Dari Masyarakat
Berharap Kaum Petani Dapat Perhatian Pemerintah
Program Pembinaan Kepemudaan Sama Pentingnya Dengan Pembangunan

BPKNews.co.id – SAMPIT – Jumlah penderita positif Covid-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bertambah jadi 9 orang, dengan satu diantaranya meninggal dunia dan satunya sembuh. Dengan belum terlihat adanya penurunan, tidak ada yang tahu kapan pandemi covid-19 ini bisa berakhir.

Karenanya, dengan melihat kondisi sekarang ini, masyarakat diingatkan agar lebih awas diri, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Kotim M Abadi mengingatkan, agar masyarakat lebih awas diri atau tidak main-main dengan kondisi sekarang.

“Masyarakat jangan sampai lengah, harus mandiri dan jangan hanya terpaku dengan bantuan pemerintah. Masyarakat harus bersiap dari sekarang untuk menghadapi kemungkinan terburuk,” tegas Abadi.

Disebutkan Abadi, salah satunya masyarakat harus mulai menanam semua lahan kosong, untuk pemenuhan bahan pokok. Langkah antisipasi itu dilakukan kalau saja ada kemungkinan terbutuk nantinya.

“Masyarakat mesti sadar bahwa sekarang sudah saatnya kita berbuat untuk keluarga dan diri kita sendiri,” imbuhnya.

Tambah Abadi, kondisi saat ini memang masih dalam katagori aman khususnya persedian beras dan lain sebagainya. Akan tetapi, jika PSBB sampai diterapkan apakah pemerintah kabupaten mampu dan masyarakat sanggup tidak mematuhinya.

Saat kebijakan PSBB ini pemerintah wajib menyediakan kebutuhan masyarakat terutama untuk bahan pokok. Kondisi ini yang harus diwaspadai.

Abadi juga menilai dengan kebijakan terbaru dari pemerintah kabupaten setempat yang baru saja mewajibkan seluruh perusahaan untuk mempersiapkan tanaman pangan bisa dikatakan terlambat. Karenanya masyarakat harus mulai mandiri dengan kondisi saat ini. (dr/agg)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!