HomeDPRD Kalimantan Tengah

Perbaikan Jalan Seruyan Tidak Masuk Rencana Anggaran 2026

  Katambungnews,com, Palangka Raya - Ruas jalan provinsi penghubung Amin Jaya-Rantau Pulut di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalten

Anggota Dewan Ini Berharap Momentum Harhubnas dapat Mewujudkan Tranportasi Maju di Kalimantan
Layanan Publik Harus Terintegrasi dan Bebas Birokrasi
DPRD Kalteng dan Dinas Perkebunan Bahas Kontribusi Sektor Perkebunan

Anggota DPRD Kalteng Toga Hamonangan Nadeak.

 

Katambungnews,com, Palangka Raya – Ruas jalan provinsi penghubung Amin Jaya-Rantau Pulut di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng), rusak parah. Jalan yang menjadi satu-satunya akses utama warga dan jalur ekonomi itu kini justru diperbaiki dengan uang hasil urunan masyarakat.

Kondisi tersebut disoroti Anggota DPRD Kalteng, Toga Hamonangan Nadeak setelah melakukan reses di wilayah tersebut beberapa waktu lalu. Ia menilai pemerintah provinsi abai terhadap infrastruktur dasar di daerah pedalaman. Ia mengungkap, sejak 2016 jalan itu rusak berat dan hingga kini tak kunjung diperhatikan.

“Tidak ada yang namanya perhatian dari pemerintah provinsi sampai detik ini. Jadi mereka untuk memperbaiki jalan itu urunan, siapa yang punya mobil Rp500 ribu, yang punya truk Rp1 juta seperti itu,” kata Toga, Rabu, 12 November 2025.

Menurut Toga, perbaikan yang dilakukan pemerintah hanya sebatas pengaspalan di titik kecil yang datar, sekitar satu setengah kilometer.

“Yang ada ini pengaspalan cuman satu setengah kilo. Itu pun cuman di depan jalan yang memang datar. Jadi banyak lah memang persoalan di sana yang seharusnya pemerintah harus hadir,” ujarnya.

Politikus fraksi Nasdem itu juga mempertanyakan klaim Pemerintah Provinsi Kalteng yang menyebut 87,33 persen jalan provinsi dalam kondisi mantap. Ia menilai data itu tak sesuai dengan realitas di lapangan.

“Dengan data yang ada 87,33 persen ini jalan yang mantap yang dilalui yang mana? Apakah hasil urunan masyarakat itu jalan yang mantap 87,33 persen?” tanya Toga.

Ia menegaskan, ruas jalan itu sangat vital bagi masyarakat Seruyan Tengah dan Seruyan Hulu karena bisa menjadi jalur yang tembus menuju Kalimantan Barat. Namun, kata dia, perbaikan jalan tersebut tidak masuk dalam rencana anggaran tahun 2026.

“Jadi memang dilematis sekali kita lihat masyarakat khususnya Seruyan Tengah dan Seruyan Hulu. Pemerintah harusnya hadir untuk masyarakat di sana,” ujarnya.

Toga menambahkan, warga kini harus bergotong royong memperbaiki jalan menggunakan dana pribadi dan alat berat pinjaman dari perusahaan sekitar.

“Bisa ditanyakan masyarakat di desa yang ada di Seruyan Tengah dan Seruyan Hulu bagaimana sakitnya mereka melewati jalan itu,” kata dia.

Ia berharap pemerintah provinsi tidak lagi menutup mata terhadap penderitaan warga. “Bagaimana ke depannya ini masyarakat menikmati hadirnya pemprov melalui infrastruktur yang ada,” pungkasnya.

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!