Ini Strategi Pemkab Barsel Cetak SDM Unggul

HomeHeadlineDPRD Barito Selatan

Ini Strategi Pemkab Barsel Cetak SDM Unggul

Foto : Pelaksanaan rapat penyampaian program kerja antara Disnakertrans Barsel dengan 14 Pemdes dari tiga Kecamatan se-Barsel, Rabu (8/1/2020) lalu.

Dugaan Korupsi Alkes RSJS Naik Ketahap Penyidikan
Pemerintah Barsel Wacanakan Pungut Retribusi IMTA
Politikus Senior Ini Usulkan Pasar Penyeimbang

Foto : Pelaksanaan rapat penyampaian program kerja antara Disnakertrans Barsel dengan 14 Pemdes dari tiga Kecamatan se-Barsel, Rabu (8/1/2020) lalu.

BPKNews.co.id – BUNTOK – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, melalui Dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) mengajak agar seluruh Pemerintah Desa di Bumi Batuah tersebut, menyisihkan sebagian Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk membangun SDM terampil dan berkualitas.

Guna menyampaikan program kerjasama tersebut, Disnakertrans Barsel, telah melaksanakan pertemuan dengan 14 desa dari tiga Kecamatan se-Barsel, pada Rabu (8/1/2020) lalu.

14 Desa tersebut adalah dari Kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA), yakni Desa Wayun, Gagutur, Palu Rejo, Margajaya, Patas I, Patas II dan desa Sire. Kemudian dari Kecamatan Karau Kuala, adalah desa Malitin, Janggi, Teluk Betung, Talio, Babai dan desa Salat Baru. Sedangkan untuk Kecamatan Dusun Selatan, adalah desa Sanggu.

Disampaikan oleh Kepala Disnakertrans Barsel, Agus In’yulius, ST, MT, rapat yang dilakukan bersama dengan para Pemdes itu, adalah bertujuan untuk mengajak agar Pemdes-Pemdes tersebut menyisihkan sebagian dana yang bersumber dari DD dan ADD mereka dimanfaatkan sebagai patungan (Sharing Cost) bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK).

Sharing Cost itu, nantinya akan digunakan untuk pembiayaan pelatihan ataupun kursus bagi peningkatan keterampilan masyarakat desanya masing-masing.

Sebab, jelas Agus lagi, dari empat sumber pendanaan pelatihan yang dijelaskan oleh pihak BLK, yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sharing cost DD ataupun ADD serta dana Kompensasi dari perusahaan.

“Jadi dari sharing cost ini, ini maksudnya adalah, transportasi, akomodasi dan lain-lain itu, biayanya di kita. Dan pull untuk pelatihan, itu dananya di BLK. Kita kemaren, mengajak warga desa juga seperti itu, pertama melewati sharing cost, yang kedua melewati DD ataupun ADD,” terangnya kepada awak media, saat ditemui di Kantornya, Senin (13/1/2020).

Lebih lanjut, diterangkan oleh pria yang pernah menjabat sebagai Kabid Bina Marga DPUPR Lamandau ini lagi, program kerja ini bertujuan agar Pemdes di Barsel bisa saling bekerjasama, dalam hal memberikan kesempatan bagi warga desanya untuk meningkatkan kualitas diri dan memiliki keterampilan.

Sehingga kedepannya nanti, ketersediaan tenaga kerja terampil (Skill) di desa-desa se-Barsel, cukup untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja bagi perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten bersemboyan Dahani Dahanai Tuntung Tulus tersebut.

Bahkan, diharapkannya lagi, dengan adanya gerakkan dari Pemdes itu, nantinya ketersediaan tenaga kerja terampil, bukan hanya bisa untuk mengisi kebutuhan di Kabupaten sendiri, juga bisa membuka kesempatan dan peluang kerja yang lebih luas bagi masyarakat Barsel, hingga keluar daerah.

“Kita harapkan dengan adanya kegiatan ini, jangan sampai warga kita (Barsel) nantinya setiap bekerja di Perusahaan hanya jadi Security atau tukang sapu saja, tapi juga tenaga kerja skillnya. Bukan hanya di Barsel saja, tapi juga dipakai di daerah-daerah lain,” pungkasnya. (Petu)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!