Nakes di Kalteng Kelelahan Tangani Tingginya Kematian Pasien Covid-19

HomeHeadlinePalangka Raya

Nakes di Kalteng Kelelahan Tangani Tingginya Kematian Pasien Covid-19

KATAMBUNGNEWS.com - PALANGKA RAYA – Tingginya lonjakan kasus positif dan angka kematian pasien Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir, membuat sejumla

Peternakan Sapi di Sukamara Bakal Segera Diresmikan Jokowi
Sambangi Korban Kebakaran, Sugianto Sabran Berikan Ini
KPU Katingan Sosialisasikan Mekanisme Pileg 2019

KATAMBUNGNEWS.com – PALANGKA RAYA – Tingginya lonjakan kasus positif dan angka kematian pasien Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir, membuat sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) yang ada di Kalteng kelelahan.

Pada Jumat, (16/7/2021), jumlah angka kematian pasien Covid-19 yang terjadi di Kalteng bertambah sebanyak 16 orang yang tersebar di sejumlah kabupaten dan Kota yang ada di Kalteng. penambahan ini, menjadikan total angka kematian akibat Covid-19 di Kalteng menjadi 841 orang.

Meningkatkan jumlah pasien positif dan angka kematian yang terjadi ini, juga berdampak pada kondisi tenaga medis yang mengalami kelelahan. Termasuk yang dialami petugas yang melakukan pemulasaran jenazah pasein Covid-19 di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.

Dokter Forensik dr Ricka Brillianty Zaluchu, menyebutkan untuk kasus kematian di RSUD Doris Sylvanus sudah mencapai 57 orang dalam dua pekan terakhir. Yaitu dari tanggal 1 hingga 16 Juli 2021.

“Sejak tanggal 1 Juli – 16 Juli 2021 ini, tercatat sudah 57 jenazah pasien Covid-19 yang kami tangani di Kamar Jenazah RSUD dr Doris Sylvanus ini. Untuk hari ini saja sudah ada 4 jenazah pasien Covid-19 yang kembali kami tangani” jelasnya, Jumat (16/7/2021).

Dia juga mengatakan, untuk jenazah pasien penderita Covid-19 ini sendiri, harus segera dimakankan di makam khusus jenazah Covid-19 TPU Jalan Tjilik Riwut, Km 12, Kota Palangka Raya.

“Lonjakan kasus pasien meninggal ini sudah terjadi dalam tiga pekan terakhir. Kondisi ini juga membuat tenaga kesehatan cukup kewalanan dan kelelahan, dan hampir terjadi pada seluruh tenaga kesehatan yang ada di Kalteng” sebutnya.

Dia juga mengatakan, bahwa akibat kurangnya petugas membuat mereka bekerja lebih ekstra. Untuk petugas pemulasaran jenazah di Doris Sylvanus diketahui hanya berjumlah 11 orang. Petugas ini dituntut untuk mengerjakan tugasnya lebih keras setiap harinya dengan meningkatnya jumlah pasien covid-19 yang meninggal.

“Untuk melakukan pemulasaran jenazah memang memerlukan waktu cukup lama. Bahkan penanganan jenazah ini terkadang kami lakukan hingga malam hari. Belum lagi untuk memakamkan jenazah menempuh jarak sekitar 14 Km dari rumah sakit Doris Sylvanus” sebutnya.

Kondisi ini, menurutnya diharapkan dapat menjadi perhatian pemerintah terkait kendala yang dialami para tenaga kesehatan, khususnya dalam penanganan pemulasaran jenazah. Pihaknya menginginkan agar Pemerintah Provinsi Kalteng dan instansi terkait lainnya dapat menambah relawan, seperti dari TNI dan Polri untuk membantu penanganan terkait lonjakan kasus Covid-19 ini. (RL/sog)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!