Terbentuknya Jumantik Diharapkan Nyamuk Demam Berdarah Makin Berkurang

HomeKotawaringin TimurDPRD Kotawaringin Timur

Terbentuknya Jumantik Diharapkan Nyamuk Demam Berdarah Makin Berkurang

BPKnews - SAMPIT - Dinas Kesehatan Kotim terus berupaya mengurangi angka penderita demam berdarah. Salah satunya memastikan terbentuknya Juru Pemantau

Ternyata Gas Elpiji 3 Kilo Salah Sasaran Ini Akar Penyebabnya
Pemkab akan Teliti Laporan
Ketua DPRD Kotim Dukung BNK Dibentuk di Kotim

BPKnews – SAMPIT – Dinas Kesehatan Kotim terus berupaya mengurangi angka penderita demam berdarah. Salah satunya memastikan terbentuknya Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Terlebih di satu rumah ada satu Jumantik.

Dengan adanya Jumantik ini diharapkan keberadaan nyamuk demam berdarah semakin hari semakin berkurang.

Kepala Dinas Kesehatan dr Faisal Novendra Cahyanto menjelaskan, Jumantik adalah orang yang ditunjuk dan diberi tugas untuk memantau jentik nyamuk dari rumah ke rumah.
“Jumantik ini petugas khusus yang berasal dari lingkungan sekitar yang secara sukarela mau bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan jentik nyamuk, “jelasnya.

Jumantik juga harus mendapatkan pelatihan, khususnya jumantik dan tinggal di dekat wilayah pantau jentik nyamuk demam berdarah.
“Pemantauan ini dilakukan satu kali dalam seminggu. Jika ditemukan jentik nyamuk maka petugas berhak mengatakan dan memberi peringatan kepada pemilik rumah.

Dengan keberadaan jentik nyamuk tersebut, pemilik rumah dapat membersihkan lokasi yang ada jentik nyamuk,”paparnya.
Tugas dan tanggung jawab jumantik ini berat, untuk itu dikatakan Faisal, diperlukan kerja sama antar warga membebaskan wilayahnya dari jentik nyamuk yang berujung pada tempat bersarangnya nyamuk demam beradarah.
“Saya berharap, warga dapat melakukan 3 M. Yakni menutup rapat tempat air yang ditampung seperti bak mandi, kendi, toren air, botol air dan sejenisnya yang dapat membuat sarang bagi nyamuk,”tuturnya.
Kemudian diingatkannya untuk dapat menguras tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti ban bekas yang biasanya tempat vulkanisir ban bekas, ember dan tempat yang ada airnya.
“Selanjutnya mengubur sampah atau benda yang dapat menjadi sarang nyamuk. Sebab potensi untuk jadi tempat nyamuk demam berdarah bertelur di dalam tanah,”pungkasnya. (tri)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!