AKADEMIKAEkonomi BisnisHeadlineKalimantan TengahKalteng BerkahKotawaringin Timur

Samakan Persepsi Pencegahan Karhutla, Forkopimcam Cempaga Bersama PT.RMU Gelar Lokakarya

Keterangan foto: Peserta kegiatan Lokakarya Penyamaan Persepsi Pencegahan Karhutla di Desa Cempaka Mulia Timur, Kecamatan Cempaga, Kotim, Rabu (17/05/2023).

KOTIM, KATAMBUNGNEWS.COM – Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bersama PT.Rimba Makmur Utama (RMU), melaksanakan kegiatan Lokakarya Penyamaan Persepsi Pencegahan Karhutla, pada Rabu (17/05/2023).

Selain dihadiri Camat Cempaga beserta unsur Forkopimcam, kegiatan lokakarya yang dilaksanakan di aula Kantor Desa Cempaka Mulia Timur ini, juga dihadiri oleh BPBD Kotim, Manggala Agni, KPHP Mentaya Tengah Seruyan Hilir, Pemdes Cempaka Mulia Timur, Sungai Paring dan Luwuk Bunter beserta masyarakat peduli api (MPA) masing-masing desa, serta perwakilan manajemen PT.RMU.

Dalam sambutannya, Camat Cempaga Ady Candra, mengatakan tujuan kegiatan lokakarya ini adalah untuk menyamakan persepsi antara masyarakat, stakeholder dan instansi terkait, baik teori maupun praktek dalam hal pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), di wilayah Kecamatan Cempaga.

“Pencegahan lebih efektif daripada penanggulangan karena apabila terjadi penanggulangan maka akan mengakibatkan banyak kerugian, diantaranya adalah dari sisi ekonomi, kesehatan dan materi,” kata Ady.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPBD Kotawaringin Timur, Multazam, menyebutkan karakteristik Kotim berdasarkan kajian dari BPBD wilayah paling beresiko Karhutla adalah di daerah selatan yaitu Sampit, Samuda, Pulau Hanaut, Seranau dan sebagian daerah Mentawa Baru Ketapang.

“Ini dikarenakan di wilayah lokasi tersebut memiliki kawasan lahan gambut yang tebal, maka apabila terjadi kebakaran, semakin dalam api, semakin lama penanganannya,” papar Multazam.

Menurutnya, penanganan Karhutla masih dianggap remeh, padahal dampaknya sangat luar biasa bagi segala sendi kehidupan.

“Saat ini banyak terjadi anomali cuaca yang mengakibatkan terjadinya cuaca yang belum jelas dan tidak terduga,” ujarnya.

Sementara itu, Danramil 1015-06/Cempaga Kapten Inf Amir F, mengatakan untuk mencegah dan menanggulangi bahaya Karhutla bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak TNI/Polri dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) saja.

“Akan tetapi hal ini juga menjadi tanggung jawab kita bersama,” kata Kapten Amir.

Ditemui terpisah, Sabtu (20/05/2023), Kepala Zona Cempaga PT.Rimba Makmur Utama (PT.RMU), Muhammad Galigo Trinanto, menjelaskan bahwa setelah pelaksanaan kegiatan lokakarya ini pihaknya akan melakukan diskusi bersama tim masyarakat peduli api (MPA) di masing-masing desa.

“PT.RMU bersama Tim MPA yang ada di tiap desa kemudian akan melaksanakan patroli bersama ke lokasi yang rawan kebakaran serta ke lokasi pos yang berada di sekitar kawasan konsesi PT.RMU,” pungkas Igo.
(Tbk)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Close