Gunung MasHeadline
Masyarakat Kecamatan Manuhing Percaya PT.BMB Mampu Selesaikan Masalah
PALANGKA RAYA – Konflik internal yang terjadi antara management baru dan management lama PT.Berkala Maju Bersama (PT.BMB) menjadi perhatian banyak pihak. Hal ini juga sempat berimbas pada kondisi masyarakat sekitar yang menggantungkan perekonomiannya dari perusahan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas tersebut.
Sejumlah konflik internal yang terjadi, mulai dari saling lapor dugaan tindak pidana antara management lama dan management baru PT.BMB. hingga dilaporkannya sejumlah oknum pengurus DAD Kalteng dalam dugaan penggelapan dana dari PT.BMB namun masuk ke kantong pribadi oknum pengurus dan bukan masuk ke rekening DAD Kalteng.
Diantara sejumlah permasalahan tersebut, terbaru ialah sempat ditutupnya aktivitas PKS milik PT.BMB setelah adanya dugaan pencemaran limbah akibat aktivitas PT.BMB. Penutupan sendiri berdasarkan instruksi Bupati Kabupaten Gumas, Jaya S.Monong yang menerima laporan tersebut.
Namun, dugaan pencemaran limbah tersebut, yang dikatakan oleh sejumlah pihak adalah akibat aktivitas PT.BMB hingga banyak ikan sungai yang mati, belum dapat dibuktikan. Namun, dampak penutupan PKS ini sendiri, sempat mengganggu roda perekonomian masyarakat sekitar PT.BMB. Mulai dari karyawan, hingga pemilik kebun kelapa sawit yang kebanyakan merupakan masyarakat Kecamatan Manuhing.
Penutupan PKS ini sendiri, sempat diharapkan agar segera dibuka kembali. Bahkan, masyarakat dan karyawan yang merasa terbantu dengan keberadaan PT.BMB dengan management yang baru, melakukan aksi doa bersama, agar aktivitas PKS milik PT.BMB dapat kembali beroperasi dan memulihkan perekonomian masyarakat.
Bupati Gumas sendiri, Jaya S.Monong tidak tinggal diam dengan harapan dari masyarakat tersebut. Aktivitas PKS dari PT.BMB sendiri yang sebelumnya sempat terhenti, kini diizinkan beroperasi kembali. Dengan catatan, piha management PT.BMB dapat segera melengkapi sejumlah dokumen perizinan yang belum dilengkapi, khususnya soal pengelolaan limbah.
Respon positif dari Bupati Gumas ini juga menjadi angin segar bagi masyarakat setempat di Kecamatan Manuhing. Masyarakat dapat menjalankan aktivitas perekonomiannya kembali dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Bahkan, pihak masyarakat dan PT.BMB juga menggelar syukuran karena dapat melewati permasalahan yang menyangkut kepentingan hidup masyarakat banyak tersebut.
Tidak hanya itu, pihak PT. BMB juga menggelar ritual adat di bangunan Keramat (rumah kecil, red) yang ada di areal PT.BMB pada Rabu (9/8/2023). Hal ini sebagai bentuk penghargaan pihak management PT.BMB atas kearifan budaya lokal masyarakat setempat. Termasuk dengan harapan agar tidak lagi terjadi masyarakat yang dapat menghambat aktivitas PT.BMB dan masyarakat.
Terkait sejumlah kejadian di PT.BMB saat ini dan berdampak pada perekonomian masyarakat, hal ini juga menjadi perhatian Tokoh Pemuda Kalteng, Wendi S. Loentan. Ia juga selama ini selalu memperhatikan perkembangan yang terjadi antara PT.BMB dan masyarakat sekitar.
“Terkait dugaan pencemaran limbah, di Kecamatan Manuhing tidak ada masyarakat yang terdampak. Bahkan masyarakat sangat antusias dan mendukung aktivitas PT.BMB” sebut Wendi, Rabu (9/8/2023).
Lebih lanjut dikatakannya, bahkan masyarakat lokal Kecamatan Manuhing memberikan dukungan moril pada PT.BMB, mulai dari Doa bersama saat penutupan PKS milik PT.BMB, hingga acara syukuran karena pabrik dapat beroperasi kembali. Ini juga tentunya bentuk apresiasi kepada Bupati Gumas yang mengizinkan kembali pabrik PT.BMB kembali beroperasi.
“Keputusan Bupati Gumas yang mengizinkan kembali pabrik beroperasi tentunya patut diapresiasi semua pihak. Karena ini menyangkut roda perekonomian masyarakat Gumas sendiri, khususnya di Kecamatan Manuhing” ungkap Wendi.
Terkait masalah plasma 20 persen, ia juga menambahkan, program tersebut sudah direalisasi sebelumnya. Saat ini sedang tahap proses administrasi di Pemda Gunung Mas, kewajiban terhadap masyarakat tentunya menjadi prioritas utama management baru dari PT.BMB.
“Sekarang yang mungkin harus dilihat, kenapa permasalahan ini baru terungkap saat PT.BMB berada di tangan management yang baru. Ini juga yang saat ini sedang diselesaikan oleh pihak management PT.BMB yang sekarang” sebutnya.
Melihat banyaknya permasalahan yang terjadi di PT.BMB dan baru terungkap saat berada di tangan management yang baru, Wendi mengatakan, bukan tidak mungkin ada pihak lain yang memanfaatkan kondisi PT.BMB dan sengaja membuat isu atau konflik yang merugikan perusahaan tersebut. Hal ini menurutnya yang harus menjadi perhatian dan pemahaman semua pihak terkait.
“Untungnya masyarakat di Kecamatan Manuhing masih percaya dengan PT.BMB dalam menyelesaikan sejumlah permasalahan yang terjadi saat ini. Meskipun banyak isu miring yang mengarah untuk menjatuhkan PT.BMB sendiri” pungkasnya. (bud)