KATAMBUNGNEWS.com - PALANGKA RAYA - Kepala UPTD Puskeswan Kota Palangka Raya, Drh Eko Hari Yuwono mengatakan babi yang mati mendadak akibat terserang
KATAMBUNGNEWS.com – PALANGKA RAYA – Kepala UPTD Puskeswan Kota Palangka Raya, Drh Eko Hari Yuwono mengatakan babi yang mati mendadak akibat terserang virus African Swine Fever atau
ASF harus dikubur.
“Harus dikubur tidak boleh dibuang sembarangan supaya tidak menularkan ke peternakan babi lainnya,”katanya,Minggu (24/10/2021).
Dikatakan, Eko jangan sampai ada warga yang memiliki ternak babi membuang hewan babi yang ditemukan mati terserang ASF dibuang ke bak sampah hingga ke sungai.
“Ingat ASF adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 persen. Hal ini bisa mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi peterbak,”tukasnya.
Meski begitu terang Eko, ASF bukan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis). Jadi produk babi dipastikan tetap aman untuk konsumsi meskipun tidak direkomendasikan.
Sebelumnya Kepala Bidang Keswan Kesmavet dan PPHP pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palangka Raya, Sumardi mengatakan, upaya pencegahan sebaran virus ASF telah dilakukan pihak DPKP.
“Salah satunya pemko sementara waktu memberlakukan pembatasan distribusi ternak babi. Tidak diperkenankan babi dari wilayah lain ke Kota Palangka Raya, dan dari Palangka Raya tak diperbolehkan dibawa keluar,”tandasnya.sog/why
COMMENTS