HeadlineKalimantan TengahNasional
MADN Abaikan Tuntutan Atas Oknum Pengurus DAD DKI, Koalisi Ormas Siap Bereaksi
PALANGKA RAYA – Tidak adanya respon dari pihak Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) atas surat dari Perkumpulan Masyarakat Cendikiawan Borneo (Macan Borneo) Kalteng terkait pernyataan minum darah hewan oleh oknum pengurus DAD DKI, membuat koalias ormas di Kalteng siap bereaksi.
M.Soeparto selaku Ketua DPW Macan Borneo Kalteng mengungkapkan, surat pihaknya ke MADN agar mengambil tindakan terhadap Yopinus Jialim selaku Timanggung DAD DKI sudah secara resmi dikirimkan ke MADN. Bahkan penyampaian melalui soft copy juga dikirimkan ke Presiden MADN langsung melalui Whatsapp (WA). Namun, terkait surat tersebut, pihak MADN menurutnya seolah tidak menggubris, padahal tuntutan pihaknya agar MADN mengambil sikap tegas, sehingga tidak terjadi pehaman yang menyesatkan di masyarakat luas terkait budaya Suku Dayak.
“Karena pihak MADN sampai sekarang seolah membiarkan atas penyataan oknum DAD DKI tersebut, maka kami bersama sejumlah ormas lainnya yang ada di Kalteng akan mengambil sikap, yaitu membuat pernyataan terbuka. Karena ini menyangkut nama baik masyarakat dayak yang disalahgunakan oleh oknum pengurus DAD DKI tersebut” tegas Toto, Sabtu (6/5/2023).
Aksi pernyataan sikap tersebut dikatakannya, akan digelar di Tugu Soekarno, Kota Palangka Raya pada Rabu (10/5/2023). Sehingga, dengan adanya aksi ini, diharapkan pihak MADN tidak tinggal diam dan mebiarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh oknum pengurus DAD tersebut.
“Pengurus MADN harus menjalankan fungsinya dalam permasalahan ini. Karena ini menyangkut nama baik Suku Dayak sendiri” tegas Toto.
Ditambahkannya, meskipun sebelumnya sudah ada klarifikasi dan permintaan maaf di media sosial dari oknum pengurus DAD DKI tersebut, bukan berarti permasalahan tersebut lantas dianggap selesai. Jika tindakan oknum DAD tersebut melanggar ketentuan Hukum Adat, maka yang bersangkutan harus menjalani proses sidang dan hukum adat.
“Pernyataan oknum tersebut sudah menyakiti perasaan masyarakat dayak, termasuk di Kalteng. Sekarang dari MADN kami harap ada tindakan tegas dan jangan ada pembiaran” harap Toto.
Sementara itu, Ingkit Djaper selaku Tokoh Pemuda Dayak Kalteng mengaku mendukung sikap dari koalisi ormas yang akan melakukan aksi pernyataan sikap tersebut. Menurutnya, langkah tersebut adalah bentuk kepedulian ormas Kalteng atas suku Dayak sendiri.
“Saya tentu mendukung langkah dari kawan-kawan yang tergabung dalam koalisi ormas tersebut. Ini menyangkut harga diri suku Dayak dan MADN jangan hanya diam” tegas Ingkit.
Ia juga mengatakan, MADN sudah seharusnya mengambil tindakan dan memberikan sanksi adat terhadap oknum DAD DKI tersebut. Baik dinonaktifkan sebagi pengurus, maupun menjalani dan dijatuhi sanksi hukum adat.
“Jika MADN tidak mengambil tindakan, tentu akan menjadi polemik di masyarakat Dayak. Baik pernyataan oknum DAD DKI tersebut, maupun kepengurusan dari MADN sendiri yang seolah diam atas permasalahan ini” sebutnya.
Selain itu, Ingkit juga menegaskan bahwa pemberlakuan sanksi hukum adat harus berjalan sesuai. Tidak hanya kepada masyarakat luar suku Dayak saat dianggap melanggar, namun juga kepada masyarakat Dayak sendiri jika memang terbukti melanggar ketentuan hukum adat.
“Jangan hanya masyarakat luar yang diberikan sanksi adat, namun saat oknum pengurus DAD berbuat salah dan bertentangan dengan hukum adat lantas didiamkan” pungkas Ingkit.
Sementara itu, Martin Billa selaku Presiden MADN dan Yakobus Kumis selaku Sekjen MADN saat dikonfirmasi terkait masalah ini, Sabtu (6/5/2023) melalui pesan Whatsapp belum memberikan tanggapan.
Sebelumnya, pernyataan meminum darah Anjing, Babi dan Ayam sebagai bukti menjadi Orang Dayak yang disampaikan Yopinus Jialim selaku Timanggung Adat Dayak DAD DKI.
Perkumpulan Masyarakat Cendikiawan Borneo (Macan Borneo) Kalteng menyurati dan meminta agar Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) mengambil sikap dengan memeriksa Yopinus Jialim dan menjatuhkan sanksi adat terhadap yang bersangkutan.
Sebelumnya juga, viral video pertemuan antara pengurus DAD DKI dengan Pesulap Merah atau Marchel Radival. Saat pertemuan tersebut, Yopinus Jialim selaku Pengurus DAD DKI mengeluarkan kata-kata “Kalau mau di tes, suruh dia minum darah Ayam, darah Babi, darah Anjing. Kalau dia mau, berarti dia Orang Dayak, kalau tidak mungkin tidak”
Atas beredarnya video tersebut, Lawadi Nusah selaku Sekretaris Umum DAD DKI mengatakan bahwa pernyataan Yopinus Jialim tersebut untuk orang-orang yang sering mengatasnamakan diri sebagai orang Dayak dalam menjalankan usahanya dalam menjual obat.
Lawadi mengatakan, intinya dalam pembicaraan terkait Dukun dan Pesulap yang jual obat mengaku orang Dayak diseputaran Jabodetabek, padahal diduga yang jual obat itu bukan orang Dayak sehingga membuat Pak Yopinus Jailim Timanggong Adat Dayak DAD DKI Jakarta tersinggung dengan ucapan oknum ini dan menantangnya dengan minum darah jika memang oknum sang penjual obat itu orang benar-benar asli orang Dayak.
Tidak ada sama sekali untuk membahas keyakinan orang Dayak tetapi dalam dialog itu membahas kasus oknum tukang obat yang mengaku orang Dayak saat berjualan ditanjung Priok lokasi dekat dengan kediaamannya. (bud)