DPRD Kalteng: Stop Bentak Anak, Ubah Pola Asuh

HomeDPRD Kalimantan Tengah

DPRD Kalteng: Stop Bentak Anak, Ubah Pola Asuh

Katambungnews.com, Palangka Raya - DPRD Kalimantan Tengah mengingatkan pentingnya perubahan pola pikir orang tua dalam mendidik anak, khususnya me

Anggota DPR RI Kalteng Ini Pastikan Maju Pileg 2024
Bahaya Media Sosial bagi Anak, Orang Tua Perlu Edukasi dan Batasan Waktu
Ketua KSBN Kalteng Apresiasi Pameran Budaya Seni Rupa

Anggota komisi IV DPRD Kalteng, Abdul Hafid

Katambungnews.com, Palangka Raya – DPRD Kalimantan Tengah mengingatkan pentingnya perubahan pola pikir orang tua dalam mendidik anak, khususnya menghindari kebiasaan membentak yang bisa merusak kondisi psikologis dan tumbuh kembang anak.

Anggota Komisi IV DPRD Kalteng, Abdul Hafid, menyampaikan bahwa banyak anak hari ini tumbuh dalam tekanan verbal karena pola pengasuhan lama yang masih mengandalkan emosi dan bentakan.

“Kita harus sadari, membentak bukan bentuk mendidik. Justru itu bisa melukai mental anak, membuat mereka tumbuh dengan rasa takut, rendah diri, atau malah jadi pemberontak,” ujar Abdul, Selasa (17/6/2025).

Ia menegaskan, pola pikir seperti itu harus diubah. Menurutnya, zaman sudah berubah dan cara mendidik anak pun harus mengikuti pendekatan yang lebih bijak, komunikatif, dan empatik.

“Anak bukan robot yang bisa langsung patuh saat dibentak. Mereka butuh ruang aman untuk bertumbuh, berekspresi, dan belajar dari kesalahan,” katanya.

Ia meminta pemerintah daerah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) maupun Dinas Sosial untuk rutin mengadakan edukasi pola asuh positif, baik melalui kegiatan penyuluhan di desa maupun kerja sama dengan sekolah dan posyandu.

“Kita perlu gerakkan edukasi sampai ke desa-desa. Banyak orang tua hanya meniru cara lama dari generasi sebelumnya tanpa tahu dampaknya ke jiwa anak,” lanjutnya. Selasa (17/6/2025)

Selain itu, iapun juga mendorong sekolah untuk menyediakan ruang konseling bagi siswa yang mengalami tekanan psikologis di rumah. Menurutnya, pola asuh yang keras di rumah seringkali berdampak pada perilaku anak di sekolah.

Ia berharap, masyarakat mulai sadar bahwa keberhasilan anak tidak hanya dinilai dari akademik, tapi juga dari mental yang sehat dan karakter yang kuat.

“Bangun kedekatan emosional dengan anak, bukan dengan bentakan. Anak yang didengar dan dipahami, akan jauh lebih mudah diarahkan,” tegasnya.

DPRD Kalteng berkomitmen mendukung regulasi dan anggaran untuk program parenting berbasis pendekatan psikologis dan budaya lokal. Karena masa depan daerah, katanya, ada di tangan generasi yang sehat dan bahagia, bukan generasi yang tumbuh dalam ketakutan. (Wid/Har)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!