Wakil Ketua Komisi III Minta kebudayaan Digaungkan Kembali

HomeKotawaringin TimurDPRD Kotawaringin Timur

Wakil Ketua Komisi III Minta kebudayaan Digaungkan Kembali

KATAMBUNGNEWS.com, SAMPIT,  - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim,Sarjono SH menjelaskan Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan

Mendekati Akhir Masa Jabatan 40 Anggota DPRD Cek Kesehatan
Human Error Masih Jadi Penyebab Laka-Lantas Di Kotim, Ini Saran Anggota Dewan
Komisi I Siap Bentuk Pansus Terkait Tanah Makam Lintas Agama

KATAMBUNGNEWS.com, SAMPIT,  – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim,Sarjono SH menjelaskan Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Kebudayaan mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, dan menentukan sikapnya saat berhubungan dengan orang lain.

“Suatu masyarakat terlihat dari Identitas dan terbentuknya dari berbagai faktor seperti sejarah, kondisi dan posisi geografis, sistem sosial, politik dan ekonomi, dan perubahan nilai-nilai di dalam masyarakat,” Ujarnya Senin (26/11).

Dijelaskannya sebagai pengikat suatu masyarakat. Kebersamaan adalah faktor pengikat anggota masyarakat yang kuat. Budaya merupakan sumber inspirasi, kebanggaan dan sumber daya menghasilkan komoditi ekonomi.

“Harus tetap dijaga, kita mengingatkan kembali kepada Pemda Kotim dan mengimbau Pemerintah maupun swasta untuk menggunakan pakaian adat pada hari yang sudah ditetapkan pemda , karena pakaian adat tersebut hampir tidak pernah digunakan dikalangan kantor swasta,”Tukasnya.

Lebih Lanjut Politisi Partai Golkar itu meminta di setiap bandara seperti Bandara H.Asan Sampit seharusnya menggunakan bahasa Daerah dan pakaian adat dalam setiap Penyambutan tamu yang datang ke Sampit.

“Di Bandara Sampit hendaknya adanya ciri khas kebudayaaan lokal baik dari pakaian adat maupun bahasa dalam penyambutan dan pada hari-hari tertentu,”Jelasnya.

Sarjono juga mengharapkan agar Mata Pelajaran Muatan Lokal (Mulok) di sekolah-sekolah untuk dihidupkan kembali supaya generasi penerus daerah ini tidak punah.

“Dulu muatan lokal ini saja, masih ada anak-anak kita yang tidak faham atau pasif bahasa daerahnya sendiri, apalagi di zaman sekarang ini,” Tutupnya.(So)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!